Seremcuy.com - Mitos Menabrak Kucing Saat Berkendara
- Pagi ini kulihat seorang supir turun dari angkot yang dikendarainya
dengan tergopoh-gopoh, dia berlari melawan arus kendaraan yang sangat
ramai di pagi yang dingin. Matanya tampak nanar menatap seekor kucing
berwarna hitam yang tampak sedang meregang nyawa. Mukanya pucat pasi
sambil mulutnya berkomat-kamit entah apa yang di bacakannya. Sesaat
kemudian dia membuka kausnya dan menggunakannya untuk membungkus bangkai
kucing yang tadi di tabraknya. Dibungkusnya bangkai itu dengan
hati-hati kemudian di bawa ke angkotnya. Tubuh kurusnya mengigil menahan
dingin nya hembusan angin pagi ini.
Semua penumpang bertanya-tanya dalam hati, apa yang akan di lakukan sang
supir dengan membawa bangkai kucing itu ke angkotnya. “Maaf
bapak-bapak, ibu-ibu, saya ngak bisa narik, mau nguburin kucing ini
dulu, saya takut kualat, naik angkot lain saja dulu ya, sekali lagi
maaf”, seru nya dengan memelas. Penasaran aku pun bertanya kepadanya.“
kenapa harus di kuburin bang? Eh ini pak, saya takut kualat, minggu lalu
teman saya nabrak kucing, bangkainya di buang ke sungai, 3 hari yang
lalu mobilnya tabrakan, orang nya meninggal, itu pasti karena kutukan
dari kucing itu pak’, jawab si supir dengan bibir bergetar.“ wah itu
musti pake kain kafan bang, apalagi ini kucingnya kucing hitam”,
penumpang lain mulai menimpali. “memang nya kenapa pak kalau kucing
hitam, tanyaku.” Kalau kucing hitam itu biasanya kucing jejadian pak,
hasil jelmaan mahluk halus, makanya lebih berbahaya dari kucing biasa”,
sahut si bapak mencoba memberi penjelasan. Wajah si supir terlihat makin
pucat pasi, akupun segera berlalu.
Cerita mengenai kutukan kucing yang mati ketabrak sudah sangat sering
aku dengar meskipun kebenaran nya masih harus di buktikan. Secara
psikologis, seseorang yang habis menabrak kucing biasanya di hantui oleh
perasaan bersalah yang dalam. Perasaan itu terus membayangi nya
sehingga konsentrasinya nya pun terpecah. Tak heran kemudian banyak
kejadian kecelakaan yang menyertai seseorang, setelah menabrak kucing.
Seorang temanku sampat tidak bisa tidur, di hantui mimpi buruk ketika
dulu menabrak kucing. Kucing itu dia biarkan mati mengelepar di jalan,
bayangan kucing yang mengelepar meregang nyawa itu terus hadir dalam
kenangannya. Alhasil esok harinya dia malah menabrak trotoar karena
melamun. Logikanya jika dalam kondisi yang tidak tenang anda mengendarai
kendaraan, tentu resiko mengalami kecelakaan akan jauh lebih besar.
Seorang temanku yang lain pernah juga menabrak kucing, tapi dia
menyikapi nya dengan berbeda. Kucing tersebut Cuma di taruh di pinggir
jalan saja supaya tidak mengganggu pengendara yang lain. Asumsinya saat
itu, si Kucing akan hidup kembali karena konon katanya kucing punya 9
nyawa. Jadi ketika kucing mati akan ada nyawa lain yang akan
menggantikannya. Sebagai penggemar nomot Togel, teman ku ini malah
menganggap kucing sebagai kode alam. Dalam buku 1001 tafsir mimpi (buku
pegangan para penggila togel), kucing dilambangkan dengan nomor 18.
Alhasil bukan nya kesialan malah keberuntungn yang dia dapat karena
nomor tersebut akhirnya memang benar-benar keluar.
Lain lagi kisah salah seorang warga di kampungku yang bernama pak Beno.
Burung Nuri kesayangannya saat itu mati di makan kucing, sejak itu
ingatan nya jadi kurang waras, semua kucing yang di temuinya segera di
bantai. Puluhan kucing pun akhirnya meregang nyawa karena kegilaannya,
Pada akhirnya pak Beno pun tewas mengenaskan tertabrak mobil.
Cerita pun segera beredar dengan segala macam versi nya. Kesemuanya
bermuara pada kutukan kucing yang mati di bunuh olehnya. Secara logika,
beban psikologis ini memang tidak masuk akal. Apalah artinya nyawa
seekor kucing, di bandingkan dengan nyawa manusia. Disadari atau tidak,
cerita mistik yang kerap melingkupi kematian seekor kucing membuat takut
alam bawah sadar kita. Berikutnya yang lebih berperan adalah sisi
mental dari orang yang bersangkutan.
Kisah-kisah seperti di daerahku ini, aku yakin banyak hidup di seluruh
daerah di Indonesia. Mitos yang kadang sulit dibuktikan dengan akal
sehat namun tetap di yakini kebenaran nya. Kucing dengan segala kisah
yang menyertainya telah menjadi bagian dari sejarah dan budaya di
beberapa Negara termasuk juga di Indonesia. Kucing dan Sejarahnya
Catatan paling awal tentang usaha domestikasi kucing adalah sekitar
tahun 4000 SM di Mesir, ketika kucing digunakan untuk menjaga toko bahan
pangan dari serangan tikus.
Orang Mesir kuno menganggap kucing sebagai
penjelmaan Dewi Bast, juga dikenal sebagai Bastet atau Thet. Hukuman
untuk membunuh kucing adalah mati, dan jika ada kucing yang mati kadang
dimumikan seperti halnya manusia. Di abad pertengahan, kucing sering
dianggap berasosiasi dengan penyihir dan sering dibunuh dengan dibakar
atau dilempar dari tempat tinggi.
Beberapa ahli sejarah berpendapat bahwa takhyul seperti inilah yang
menyebabkan wabah Black Death menyebar dengan cepat. Black Death
diperkirakan merupakan sebuah wabah penyakit pes di Eropa pada abad
ke-14. Cepatnya penyebaran wabah ini menyebabkan banyak orang waktu itu
percaya bahwa setanlah yang menyebabkan penyakit tersebut. Pernyataan
Paus menyebutkan bahwa kucing yang berkeliaran dengan bebas telah
bersekutu dengan setan. Karena pernyataan ini, banyak kucing dibunuh di
Eropa pada saat itu.
Penurunan jumlah populasi kucing menyebabkan meningkatnya jumlah tikus,
hewan pembawa penyakit pes yang sesungguhnya.Saat ini, orang masih
percaya bahwa kucing hitam adalah pembawa sial sementara ada yang
percaya bahwa kucing hitam justru membawa keberuntungan. Kucing juga
masih diasosiasikan dengan sihir.
Kucinghitam sering diasosiasikan dengan Halloween. Penganut wicca dan
neopaganisme yang lain mempercayai bahwa kucing sebenarnya baik, mampu
berhubungan dengan dunia lain, dan dapat merasakan adanya roh jahat.
Dalam syariat Islam, seorang muslim diperintahkan untuk tidak menyakiti
atau bahkan membunuh kucing, berdasarkan hadits shahih yang diriwayatkan
oleh Imam Muslim dari kisah Abdullah bin Umar dan Abu Hurairah. Hukum
menjual dan membeli kucing pun dalam syariat Islam adalah haram hukumnya
berdasarkan dalil hadits Nabi Muhammad dan kaidah fiqih (al-qawa’id
al-kulliyah). Dalil hadits Muhammad, diriwayatkan dari sahabat Jabir bin
Abdillah bahwasanya sang Nabi telah melarang memakan kucing dan
melarang pula memakan harga kucing. Hadits Muhammad itu menjadi dalil
haramnya memakan kucing dan memperjual- belikan kucing. Jadi Umat Islam
diharamkan untuk memperdagangkan kucing sebagaimana mereka diharamkan
memakan daging kucing.
Mitos dan cerita mistik yang berkaitan dengan kucing seringkali
kudengar sejak aku masih kecil. Entah benar atau tidak yang jelas masih
banyak orang yang meyakini nya. Padahal sejatinya semua takdir, buruk
ataupun baik tidak berhubungan dengan kematian seekor kucing.Kesialan
atau keberuntungan sesungguhnya adalah takdir yang sudah di gariskan.
Bagian-bagian dari fase kehidupan yang memang harus dilewati oleh semua
yang hidup. Sial atau untung tergantung kita menyikapinya.
Kesialan bagi kita bisa juga berarti keberuntungan buat orang lain,
demikian pula sebaliknya. Lepas dari semua legenda dan mitos-mitos yang
menyertainya,sesungguhnya kucing adalah mahluk hidup yang memang dekat
dengan kehidupan manusia. Seperti juga hewan-hewan lain seperti anjing,
dan Burung.
Rasa sayangterhadap sesama mahluk Tuhan tentu membuat kita sebaiknya
menguburkan hewan-hewan yang mati tertabrak di jalan raya, bukan Cuma
kucing. | Baca juga: Mitos Makan Sambal itu Penyebab Mimpi Buruk
Home »
» Mitos Sial Sesudah Menabrak Kucing Di Jalan
Mitos Sial Sesudah Menabrak Kucing Di Jalan
Written By Unknown on Sabtu, 22 Juni 2013 | 6/22/2013 12:35:00 AM
Related Games
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar